Cigaronggong - Ibu Imas, pemilik dari Kripik Pikpe Satu Putri, berbagi cerita tentang usaha kripik tempe yang berlokasi di kampung Pamukiman, Rt01 Rw02, Desa Cigaronggong, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Usaha keripik tempe ini telah berjalan selama 2 tahun.

        Awal mula usaha keripik tempe bermula ketika Ibu Imas mencoba keripik tempe dari UMKM lokal dan merasakan rasanya enak. Ia kemudian memutuskan untuk mencoba membuat keripik tempe sendiri, meskipun mengalami kegagalan awal. Setelah mencoba lagi, kripik tempe buatannya mulai didistribusikan ke warung-warung di sekitar.

        Merek "Keripik Pikpe Satu Putri" menjadi identitas dari kripik tempe buatannya. Produksi dilakukan setiap 2 hari sekali dengan menggunakan bahan dasar aci singkong dan tempe. Setiap kali produksi, 25kg aci menghasilkan sekitar 120 pack keripik tempe dengan harga jual sekitar 2000 rupiah per pack.

        Proses pembuatan keripik tempe dimulai dengan mencampur tempe dan tepung, kemudian dimasukkan ke dalam plastik untuk difermentasi selama 2 hari hingga menjadi tempe. Selanjutnya, tempe dipotong tipis dan digoreng.

        Keripik tempe "Pikpe Satu Putri" memiliki variasi harga mulai dari hingga 65.000 rupiah tergantung besar kemasan. Produk ini telah tersebar luas ke wilayah Balikpapan, Tasik, dan memiliki banyak penampung di wilayah Pameumpek.

        Usaha ini didukung oleh 4 orang yang bertanggung jawab dalam proses pemotongan, penggorengan, dan pengemasan. Varian rasa keripik tempe mencakup rumput laut, jeruk manis, keju, pedas, dan balado, dengan ciri khasnya yang enak, gurih, renyah, dan bentuknya bulat.

        Keripik tempe dari Keripik Pikpe Satu Putri memiliki kekuatan yang dapat bertahan hingga 1 bulan atau lebih tergantung pada cara penyimpanan. Jika ingin menghubungi Ibu Imas, dapat melalui nomor WhatsApp 082246943938.